Moringa Oleifera

Cara Memulai Bisnis Daun Kelor untuk Pemula

Sebagian orang selalu mengaitkan daun kelor dengan hal berbau mistis. Padahal daun kelor mampu memberikan peluang bisnis yang menjanjikan. Bisnis daun kelor (Moringa Oleifera) bisa dibudidayakan dari rumah dan dikonsumsi oleh orang-orang. Perlu diketahui, bahwa daun kelor juga menyimpan banyak khasiat yang bagus untuk tubuh.

Menjalankan usaha budidaya daun kelor memang menggiurkan. Banyak orang yang berhasil meraup omset hingga puluhan juta rupiah. Selain itu, harga jual daun kelor terbilang tinggi di  harga pasaran. Daun kelor selain bisa menjadi obat, bisa juga dijadikan sebagai bahan makanan. Lantas bagaimana cara memulai bisnis daun kelor? Simak penjelasannya di bawah ini:

1. Menjadi Pelaku Bisnis dan Budidaya Daun Kelor 

Bagi seseorang yang ingin memulai berbisnis agraria, tidak ada salahnya mencoba memulai bisnis daun kelor. Karena hampir semua bagian tanaman dapat diolah dan dimanfaatkan untuk makanan maupun obat. Selain itu, kelor memiliki khasiat yang bagus untuk kesehatan, kecantikan, maupun industri. Di samping itu, pembudidayaanya dan cara perkembangbiakannya sangat mudah dilakukan dengan metode stek.

2. Memahami Pangsa Pasar Peminat Daun Kelor

Seperti yang diketahui bahwa daun kelor memiliki beragam manfaat untuk kehidupan sehari-hari. Maka selanjutnya, harus menentukan siapa saja peminat daun kelor. Saat ini, sudah banyak peluang bisnis online yang menjual olahan daun kelor baik berupa bubuk maupun makanan kering. Sehingga dapat diketahui bahwa peminat kelor bisa untuk anak-anak hingga orang dewasa.

Orang Filipina mengkonsumsi kelor sebagai penambah ASI, beberapa dari negara lain membudidayakan kelor sebagai tanaman hias. Cobalah untuk memulai gebrakan baru dalam bisnis dengan mengimpor tanaman kelor.

3. Mempersiapkan Peralatan dalam Membudidayakan Kelor

Sebelum memulai bisnis, hal yang harus diperhatikan adalah media dan peralatan dalam menanam kelor. Misalnya seperti bibit, cangkul, gerobak dorong, golok, air, timba, dan lain-lain. Selalu belajar dalam memulai proses penanaman kelor. Lebih baik menanam bibit di area pedesaan yang memiliki area tanah yang lebih luas.

4. Melakukan Teknik Pemasaran Daun Kelor

Pentingnya memiliki teknik pemasaran yang baik agar produk dapat terjual dan dikenal masyarakat. Coba tawarkan hasil daun kelor kepada pengepul sekitar. Bisa juga dengan menjual secara online di marketplace untuk menjangkau area penjualan ke seluruh Indonesia. Siapapun pasti mengenal tanaman kelor, maka kreasikan tanaman tersebut menjadi olahan yang sering dipakai di kebutuhan sehari-hari.

Potensi budidaya dari tanaman kelor memang sangat bagus. Ditambah lagi dengan harga jual yang tinggi di pasaran. Para peminat daun kelor ini juga berasal dari berbagai bidang pekerjaan. Misalnya industri obat yang hasil tanamannya akan diolah kembali dan dijadikan sebagai obat suatu penyakit. 

5. Meriset Harga Jual Budidaya Kelor

Daun kelor jika dijual di pasar tradisional, harga per kilogram berkisar 35.000-50.000 Rupiah jika dijual dalam kondisi kering. Berbeda jika ingin membuat olahan makanan keripik daun kelor harga akan berkisar 85.000-120.000 rupiah per bungkus. 

Selain itu, jika ingin dijadikan sebagai bubuk alami, harga dimulai dari 20.000-50.000 Rupiah. Dan terakhir bisa dijadikan sebagai makanan kue harga dimulai sekitar Rp. 50.000-100.000 Rupiah. Menarik bukan?

Bisnis daun kelor mampu menghasilkan omset hingga puluhan juta rupiah. Hal ini bisa dilihat dari jenis bisnis agraria dan nilainya cukup tinggi. Karena saat ini, daun kelor merupakan jenis tanaman yang paling banyak diminati karena manfaatnya yang beragam.

Di samping itu, pemanfaatan tanaman kelor mampu memberikan banyak manfaat bagi tubuh dan juga sebagai bahan makanan. Bisnis ini layak untuk dicoba karena budidaya tanaman kelor sangat mudah diterapkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

four × 2 =