Pada hari Senin (6/12/2021) wilayah Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) diguncang gempa berkekuatan M4,9. Gempa tektonik ini terjadi sekitar pukul 10.39 WITA yang pusatnya diketahui berada di laut yang berjarak 23 Km barat daya Dompu. Menurut BMKG, getarannya diperkirakan berada di kedalaman 10 Km dengan titik koordinat 8,72° Lintang Selatan serta 118,36° Bujur Timur.
Daryono selaku Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami dari BMKG, mengatakan bahwa penyebab gempa Dompu ini tergolong jenis dangkal karena aktivitas sesar yang aktif. Hal tersebut dilihat berdasarkan kedalaman hiposenter dan letak episentrumnya. Masyarakat melaporkan jika guncangan dapat dirasakan di wilayah Bima dan Dompu dengan skala kategori III MMI.
Dalam skala MMI (Mercalli), penyebab gempa Dompu ini termasuk dalam kategori III. Skala III MMI ini menunjukkan jika gempa dapat dirasakan nyata di dalam rumah seperti getaran pada truk yang melintas. Daryono juga menyampaikan terdapat aktivitas gempa bumi susulan merujuk hasil pantauan BMKG.
Skala MMI atau Mercalli merupakan satuan yang digunakan dalam pengukuran kekuatan gempa bumi. Giuseppe Mercalli, seorang vulkanologis asal Italia menciptakan satuan ini pada tahun 1902. Pada tahun 1931, Frank Neumann dan Harry Wood yang berperan sebagai seismolog memodifikasi skala tersebut. Terdapat 12 kategori yang terdampak gempa bumi berdasarkan skala MMI.
Setiap kategori menjelaskan mengenai dampak yang terjadi akibat guncangan.Umumnya skala I sampai dengan III dampaknya bisa tergolong ringan dan tidak menimbulkan kerusakan. Skala IV hingga XII akibat yang ditimbulkan dapat lebih parah, merusak bangunan sampai memakan korban jiwa.
Penyebab Gempa Dompu
Gempa bumi bisa dibedakan menjadi tektonik dan vulkanik jika dilihat dari segi penyebabnya. Pertama adalah gempa bumi vulkanik yang diakibatkan oleh adanya aktivitas gunung berapi. Fenomena ini membuat lapisan batuan dalam bumi mengalami pergerakan yang mampu menghasilkan gelombang seismik. Getaran ini dapat menimbulkan kerusakan dengan cepat.
Sedangkan, gempa tektonik umumnya disebabkan oleh pergerakan lapisan batuan yang terletak di kulit bumi. Keadaan tersebut mengakibatkan lempeng tektonik ikut bergeser secara tiba-tiba. Penyebab gempa Dompu juga diakibatkan oleh pergeseran lempeng di dalam laut sehingga menimbulkan getaran di wilayah sekitar. Gempa ini bisa berpotensi tsunami jika getarannya besar.
Dari kejadian gempa bumi di Dompu dan sekitarnya, pihak BMKG belum mengeluarkan peringatan mengenai potensi tsunami karena termasuk ringan. Laporan tentang kerusakan dan korban jiwa dari gempa bumi ini masih belum ditemukan. Namun, masyarakat diminta untuk selalu waspada dan siaga akan adanya gempa susulan yang tidak dapat diprediksi.
Langkah Penanggulangan
Untuk penanggulangan gempa bumi, masyarakat disarankan untuk mencari tempat berlindung yang aman dan menyiapkan tas khusus yang bisa siap dibawa ketika terjadi bencana. Tas tersebut dapat berisi P3K, pakaian, selimut, makanan, dan barang pribadi lain. Selain itu, masyarakat perlu melakukan simulasi darurat bencana di rumah maupun program dari pemerintah.
Simulasi ini bertujuan untuk memahami tindakan evakuasi yang tepat seperti cara berlindung di dalam maupun di luar ruangan hingga memberikan pertolongan pertama. Masyarakat juga perlu menyimpan nomor penting yang bisa segera dihubungi dalam keadaan darurat. Nomor yang penting untuk dicatat seperti milik keluarga, ambulance, polisi, rumah sakit, pemadam kebakaran.
Cara penanggulangan tersebut perlu diterapkan agar masyarakat lebih siap ketika menghadapi gempa bumi. Pemerintah pun harus ikut andil dalam memberikan edukasi mengenai penanganan dan penanggulangan terhadap bencana alam, misalnya mengadakan simulasi. Kegiatan tersebut nantinya diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bencana alam.